Kisah kali ini datang dari SDI Olaewa, salah satu sekolah mitra Taman Bacaan Pelangi untuk program perpustakaan ramah anak di Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Guru inspiratif ini bernama Maria Goreti Deru yang lebih akrab disapa Bu Ati. Ibu Ati yang kini berusia 33 tahun ini sudah 10 tahun mengajar menjadi guru SD. Bu Ati bercerita bahwa dulu sebelum ada program perpustakaan ramah anak, guru dan anak tidak ada kunjungan ke perpustakaan. Rutinitas harian hanya fokus kegiatan belajar mengajar di kelas.
Setelah program perpustakaan ramah anak diperkenalkan, Bu Ati dan para guru lainnya di SDI Olaewa melihat perubahan besar dalam minat baca anak-anak. Mereka mulai melihat bibit-bibit kegemaran membaca tumbuh di antara siswa-siswa mereka. Tidak hanya itu, perpustakaan juga menjadi tempat di mana anak-anak bisa mengeksplorasi minat dan bakat mereka melalui beragam buku yang tersedia. “Perubahan besar terjadi tidak hanya bagi siswa-siswa, tetapi juga bagi saya sebagai seorang guru. Dahulu, saya dikenal sebagai sosok yang tegas di antara murid-murid saya. Namun, kini, dengan adanya perpustakaan sebagai sarana membaca yang menyenangkan, saya menjadi lebih terbuka dan akrab dengan siswa-siswa saya,” ujar Bu Ati.
“Seiring berjalannya waktu, saya melihat perubahan besar pada perilaku dan minat baca anak-anak, terutama di kelas 6. Mereka mulai rajin meminjam buku dan menghabiskan waktu di perpustakaan setelah jam pelajaran. Bahkan yang membuat saya senang beberapa kali kelas 6 menjadi kelas dengan peminjaman terbanyak di SDI Olaewa. Kemampuan baca mereka juga meningkat secara signifikan. Namun, di antara siswa-siswa yang semakin cemerlang tersebut, ada satu siswa yang khusus perlu dukungan dan perhatian lebih dari saya,” imbuhnya.
Namanya Juan, dia pada awalnya hanya mengenal huruf, kini sudah mampu membaca suku kata dan kata-kata sederhana. Namun, perjalanan belajarnya masih memerlukan bimbingan ekstra. Setiap hari, Bu Ati menghabiskan waktu ekstra untuk memberikan semangat dan motivasi padanya. Saat di perpustakaan bersamanya, Ibu Ati membantu dia menemukan buku yang sesuai dan membantunya memahami kata-kata baru dan melatih kemampuan membacanya. Saat ini Juan sudah lancar membaca buku di jenjang ikan.
“Saya suka di perpustakaan bersama teman dan Bu Guru, saya sudah bisa sedikit- sedikit,” ujar Juan seraya menunjukkan buku Ruka dan Enyu kesukaannya. Saat mereka duduk bersama di sudut perpustakaan, Bu Ati tidak hanya menjadi seorang guru, tetapi juga seorang teman dan mentor bagi Juan. “Saya menyaksikan bagaimana kepercayaan dirinya tumbuh seiring dengan kemampuannya membaca yang semakin berkembang. Setiap kali dia berhasil membaca sebuah kata yang sebelumnya sulit baginya, senyum kecilnya menjadi saksi betapa berharganya momen itu baginya. Saya harap walaupun perlahan Juan mampu menikmati membaca dan menyusul teman – temannya,” ujar Bu Ati. Selain itu saat kegiatan membaca, Bu Ati meminta Juan untuk didekatnya, atau jika kegiatan membaca berpasangan maka akan dipasangkan dengan teman sebaya yang lebih bisa untuk mengimbangi kecepatan membaca.
Kepala Sekolah SDI Olaewa, Alfonsa Wea, menyampaikan terima kasih untuk Taman Bacaan Pelangi yang menghadirkan warna baru literasi di sekolahnya. “Melalui perpustakaan yang menjadi ruang magis di sekolah kami, saya menyadari bahwa pendidikan tidak hanya tentang pemberian pengetahuan, tetapi juga tentang memberikan dukungan, inspirasi, dan harapan kepada setiap siswa, terlepas dari seberapa besar atau kecil tantangan yang mereka hadapi. Dan bersama-sama, kami melanjutkan perjalanan literasi ini, mengeksplorasi dunia melalui halaman-halaman buku, satu kata demi satu kata, bersama-sama. Siswa sangat terbantu apalagi kami para guru, saya senang sekali. terima kasih, kata Ibu kepala sekolah.
Mereka berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan Taman Bacaan Pelangi dan pihak-pihak terkait untuk memperluas dan memperkaya koleksi buku, serta meningkatkan fasilitas perpustakaan agar menjadi tempat yang semakin menarik dan nyaman bagi anak-anak untuk belajar dan mengeksplorasi dunia melalui literasi. Dengan harapan, semakin banyak anak-anak di SDI Olaewa dan sekitarnya dapat menemukan kebahagiaan dan pengetahuan melalui buku-buku yang mereka temui di perpustakaan ramah anak. Salam literasi!