Sebelumnya, pertemuan refleksi pertama yang diadakan pada bulan Februari telah memotivasi sekolah untuk meningkatkan kinerja perpustakaan mereka mulai dari peningkatan rating peminjaman buku hingga rating kegiatan membaca serta mendorong inovasi untuk meningkatkan minat baca siswa. Oleh karena itu, dalam pertemuan refleksi kali ini banyak sekolah yang telah melaporkan perubahan positif.
Untuk tingkat peminjaman buku, SDK Kelewae menduduki posisi teratas dengan rating 8.0 – ini berarti satu siswa bisa membaca hingga 8 buku dalam sebulan. Demikian pula, SDK Penginanga naik tangga dari peringkat ke-11 menjadi ke-5 dengan rating 4.98 – ini berarti satu siswa bisa membaca sekitar 5 buku per bulan. Secara keseluruhan, tingkat peminjaman buku dari 40 sekolah adalah 2.44 yang berarti bahwa satu siswa di Kabupaten Nagekeo membaca setidaknya 2 buku per bulannya antara bulan Januari hingga Februari 2024.
Sementara untuk tingkat kegiatan membaca, lebih dari 60% sekolah mitra telah melakukan kegiatan membaca secara rutin dengan SDK Kelewae sekali lagi tampil terbaik di bidang ini. Namun, sekolah mitra lainnya perlu meningkatkan frekuensi guru-guru mereka melakukan kegiatan membaca di perpustakaan. Edeltrudis, fasilitator pertemuan, menjelaskan hubungan erat antara kegiatan membaca dan tingkat peminjaman buku. Data dari 66 sekolah mitra pada tahun 2022 menunjukkan tren kedua elemen tersebut biasanya sebanding – ketika tingkat kegiatan membaca tinggi, tingkat peminjaman buku juga tinggi, dan ketika tingkat kegiatan membaca rendah, begitu juga tingkat peminjaman buku. Oleh karena itu, diharapkan sekolah dapat mengelola kegiatan membaca mereka sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan rating peminjaman buku.
Ketika ditanya tentang tantangan-tantangan yang ada baik dalam peminjaman buku dan kegiatan membaca, perwakilan sekolah menjelaskan bahwa banyak kompetisi olahraga dan seni di tingkat klaster atau regional yang berlangsung antara Januari dan Februari sehingga menyebabkan kinerja perpustakaan tidak maksimal. Selain itu, beberapa pustakawan juga sakit atau mengambil cuti melahirkan selama periode tersebut, dan akibatnya perpustakaan harus ditutup sementara.
Terakhir, kisah-kisah sukses dari sekolah mitra mengakhiri pertemuan dengan indah. Beberapa sekolah seperti SDK Ngedu, SDK Doki, SDI Rata, dan SDN Anakoli telah berhasil mendirikan majalah dinding di mana siswa-siswa mereka memposting karya-karya kreatif mereka. Inovasi lainnya adalah sekolah-sekolah seperti SDI Rata, SDK Ngedu, dan SDI Dombe yang mengadakan kompetisi literasi lokal dan SDI Rata, SDI Dombe, dan SDK Doki yang mengadakan program keterlibatan orang tua secara teratur.