Pertama-tama, semua peserta membuat akun di literacycloud.org. Staf Taman Bacaan Pelangi mendampingi mereka selama proses pendaftaran. Sebagian besar guru di SDN Sejati mampu mengoperasikan perangkat elektronik seperti handphone dan laptop, sehingga sangat membantu untuk menjalankan kegiatan dengan baik. Kedua, mengeksplorasi semua fitur di literacycloud.org. Langkah ini cukup menantang karena masalah jaringan di Desa Sejati. Selain itu, cuaca tidak cukup cerah pada saat itu yang secara khusus membuat koneksi menjadi tidak stabil. Untungnya, situs web dapat dibuka secara perlahan dalam mode koneksi rendah. Selain itu, staf TBP telah menyediakan tutorial video tentang cara membuat akun platform dan mengeksplorasi fitur cloud literasi sebagai antisipasi jika terjadi kejadian yang tidak terduga.
Dalam kegiatan ini, kami memperkenalkan kepada guru cara mengakses buku digital, video membaca, dan cara menyimpan serta mengunduhnya. Juga, pada hari pertama pelatihan, kami melakukan simulasi kelompok kecil untuk kegiatan membaca kepada setiap guru. Guru-guru menyiapkan simulasi Membaca atau Membaca Bersama di perpustakaan untuk hari berikutnya. Simulasi tersebut bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada guru-guru dalam membaca buku digital langsung dengan murid-murid mereka. Pada hari kedua pelatihan, guru-guru memiliki kesempatan untuk menerapkan langkah-langkah membaca yang dipelajari kepada murid-murid di berbagai tingkatan. Dalam hal ini, kami melibatkan murid-murid di kelas 1, 2, dan 5. Selama simulasi, murid-murid tampak fokus membaca dengan keras dan senang melihat buku dalam bentuk yang berbeda, telah berubah menjadi layar besar.
Ibu Mardiah sebagai kepala sekolah SDN Sejati mengatakan, dia bersyukur kepada Yayasan Givaudan & Taman Bacaan Pelangi atas dukungannya kepada mereka, para guru, dan murid-murid di Sejati, untuk mengoptimalkan pengalaman belajar di sekolah terutama dalam membentuk kebiasaan membaca siswa. “Platform ini akan memperkaya kegiatan membaca di sekolah kami,” tambahnya. Dia juga berencana untuk memperkenalkan platform ini kepada semua orangtua dalam pertemuan orangtua berikutnya. Bapak Usman sebagai guru baru di SDN Sejati mengatakan, “ini adalah pengalaman pertama saya membaca buku digital kepada murid-murid saya dan ini sangat membantu saya untuk membuat murid fokus pada layar, selain itu transisi halaman terlihat seperti nyata. Kami hanya perlu satu klik, kemudian halaman bergerak.”
Selain itu, sebagai bagian dari program perpustakaan digital, Taman Bacaan Pelangi dan Yayasan Givaudan juga menyediakan sebuah laptop untuk sekolah, sebuah perangkat untuk menjalankan perpustakaan secara digital dan mengakses buku-buku digital untuk kegiatan Membaca atau Membaca Bersama. Melalui Program Perpustakaan Digital, kami berharap semua guru dapat bekerja sama untuk mengoptimalkan kegiatan membaca bagi siswa mereka, sehingga tidak ada yang tertinggal.