Deru suara kipas angin memberikan kesejukan di ruangan perpustakaan, menemani Tim TBP bersama dengan Bu Bergita Vlorensia Windy Domira, wali kelas IV SDK Wolorae, Kec. Aesesa, Kab, Nagekeo, yang sedang berbincang santai. Dalam riuh rendahnya anak-anak yang tengah membaca, dengan semangat yang menggebu, Bu Windy, sapaan akrabnya, menceritakan tentang anak didiknya, Fiona, yang berhasil meraih juara 2 dalam lomba membaca dongeng tingkat SD/MI dalam Festival Bulan Bahasa dan Sastra 2022 yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTT.
Bu Windy mendapat kabar dari Kepala Dinas Kabupaten Nagekeo dalam sebuah grup WhatsApp yang diikutinya terkait lomba yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Provinsi NTT. Dari beberapa mata lomba, Bu Windy memilih lomba mendongeng tingkat SD/MI, karena itu yang paling bisa diikuti. Bergegas Bu Windy memberikan kabar ke Kepala Sekolah bahwa dirinya bermaksud untuk mengirimkan perwakilan sekolah dalam lomba tersebut. Kabar ini disambut dengan baik oleh Kepala Sekolah, dan mulailah Bu Windy “mengeksekusinya”.
Bermula dari menanyakan ke anak didiknya, siapa yang tertarik mengikuti lomba tersebut. Dengan kompak, anak-anak langsung menunjuk satu nama, Fiona, karena mereka menganggap Fiona lah yang paling pas untuk mengikuti lomba ini. Akhirnya sudah ditetapkan bahwa Fiona lah yang akan mewakili sekolah dalam lomba mendongeng.
“Sebenarnya anaknya sudah bagus sih, jadi tinggal poles sedikit sa”. Tutur Bu Windy.
Bimbingan pun dimulai, Bu Windy mulai mendampingi Fiona membaca, di perpustakaan, di kelas, bahkan sesekali di rumah Bu Windy. Berbekal dari pelatihan Kegitan Membaca yang sebelumnya telah dibawakan oleh Taman Bacaan Pelangi, Bu Windy secara rutin membimbing Fiona untuk membawakan cerita Petani dan Angsa Bertelur Emas yang akan dilombakan. Pada awalnya Bu Windy mencontohkan Fiona terlebih dahulu bagaimana membawakan cerita yang menarik dengan kiat-kiat membaca nyaring, lalu memberikan kebebasan bagi Fiona untuk mencoba dengan gayanya sendiri. Selain di sekolah, Fiona yang sangat menyukai buku Witan dan Negeri Arana ini juga mendapat bimbingan dan dukungan dari orangtuanya di rumah.
Setelah lancar membawakan cerita tersebut, Bu Windy mulai mengambil video Fiona membawakan dongeng berjudul Petani dan Angsa Bertelur Emas, karena lombanya secara daring, dengan mengirimkan video anak yang sedang mendongeng. Pengambilan gambar dilakukan berkali-kali, namun baik Bu Windy maupun Fiona, tidak pernah menyerah sampai mendapatkan hasil yang memuaskan, pun teman-teman sekelas Fiona yang ternyata juga ikut membantu dan mendukung Fiona.
Hari penngumuman lomba pun tiba, tak disangka, ternyata Fiona berhasil mendapatkan Juara 2. Fiona, yang setiap hari sejak ditutupnya pengumpulan video lomba selalu menanyakan hasil pengumuman lomba tersebut, kini merasa senang dan bangga, usahanya bersama guru dan teman sekelasnya membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Suka cita memenuhi hari-hari mereka sejak itu.
Bu Windy mengungkapkan, bahwa sejak mendapatkan pelatihan kegiatan membaca dari TBP, utamanya membaca nyaring, mulai terlihat ada perubahan, dari anak-anak didiknya, selain Fiona tentunya yang berhasil mendapatkan Juara 2 dalam lomba mendongeng. Sebelumnya, ada beberapa anak yang membacanya monoton. Saat Bu Windy berkegiatan di perpustakaan, dan membawakan membaca nyaring, anak-anak didiknya mulai terkagum-kagum, dan bahkan kaget, gurunya bisa membawakan cerita dengan menarik. Beberapa dari mereka mulai menirukan gerakan, ekspresi, dan intonasi yang dibuat oleh Bu Windy saat membaca nyaring. Kini, semakin banyak anak yang ketika membaca buku, mereka mulai menyertakan eskpresi dan intonasi.
“Ibu guru, ini hari kita ke perpus kah?”
“Eeeh… hari apa ini? Belum, jadwal kita masih besok”.
“Hari ini saja ibu guru e, kita baca di perpustakaan”.
“Sabar kah, ini hari jadwal untuk kelas lain…”
Setiap minggu, anak-anak juga selalu menanti untuk berkegiatan di perpustakaan, ungkap Bu Windy. Mereka selalu bersemangat untuk berkegiatan di perpustakaan dan meminjam buku. Mungkin, mereka penasaran, kali ini apa ya yang akan dibawakan oleh gurunya? Keajaiban apa yang akan mereka temukan dalam buku-buku yang tertata rapi di perpustakaan?
Bagi Bu Windy, kegiatan membaca yang dilakukan di setiap jam kunjung perpustakaan ini adalah hal yang baru, karena di sekolah tempatnya mengajar sebelumnya, belum ada aktivitas membaca di perpustakaan bersama siswa, kalaupun membacakan untuk siswa, ya paling membacanya biasa saja, ungkap Bu Windy. Sekarang, bersama anak-anak didiknya, setiap minggu Bu Windy secara rutin berkegiatan di perpustakaan. Melihat antusiasme dan pancaran rasa kagum dari anak-anak saat Bu Windy membaca nyaring, semakin menambah semangatnya dalam membimbing anak-anaknya untuk mendapatkan hal yang terbaik. Apalagi bisa mengantarkan anak didiknya menjadi juara dalam laga mendongeng.
Prestasi Fiona dalam lomba mendongeng tentulah membuat semua warga sekolah bangga. Momentum ini bisa menjadi titik balik bagi sekolah untuk semakin bersemangat dalam mengajak para siswa berkegiatan di perpustakaan, serta semakin menumbuhkan kecintaan anak terhadap membaca.
“Dalam membaca nyaring, saat kita membaca cerita dengan menarik, dengan sendirinya anak-anak juga mengikuti, contohnya saat kita berekspresi, anak-anak juga mulai menirukan ekspresinya. Terbukti, ketika saya membaca nyaring dengan ekspresif, anak dengan sendirinya juga mengikuti”. Ulas Bu Windy dengan senyum terkembang.