Dag dig dug hati saya makin hari makin terasa desusnya karena sekolah dampingan saya yang satu ini mendapat jadwal peresmiaan di minggu pertama. Intensitas kunjungan sekolah diprioritaskan, kolaborasi yang sangat indah menyiapkan segalanya, dimulai dari persiapan rauangan perpustakan yang indah dengan warna yang cantik dan segala perlengkapan administasinya. Tidak lupa orang tua membantu anak- anak untuk persiapan penjemputan tamu yang datang pada saat peresmian. Gerak cepat dan mantap sekali hingga tiba tanggal 19 september adalah hari puncaknya, dimana anak- anak berbaris rapi di halaman sekolah berbalut busana Nagekeo yang sangat anggun berpoles riasan wajah yang elok dipandang.
Rasa bahagia terlihat dari raut wajah anak- anak dan juga semua yang ada di sekolah. Bunyi gong dan gendang terngiang-ngiang ditelinga saat pak Bupati dan rombongan memasuki area sekolah. Pengalungan dan sapaan hangat dari suara seorang anak lelaki menjemput kedatangan kami. Ucapan terima kasih untuk Pemerintah daerah dan Taman Bacaan Pelangi terdengar berulang kali dilantunkan. Bahagia sekali rasanya tepat di depan perpustakaan bergantung pita berwarna warni. Hitungan mundur tiga, dua, satu, diucapkan ramai- ramai dan pitanya terlepas setelah digunting oleh pak Bupati diwakili dua orang anak. Tepuk tangan paling meriah kami berikan untuk menyambut selamat atas peresmian ini. Semua anak sudah tidak sabar ingin masuk ke perpustakaan ini. Antrian panjang di depan ruangan, kegiatan membaca pun terjadi di dalam ruangan bersama pak bupati, anak-anak, guru-guru, kepala sekolah dan masyarakat kurang lebih 30 menit lamanya.
Satu kalimat yang saya masih ingat dari Kepala Sekolah adalah “ini adalah momen paling ditunggu-tunggu bagi kami agar bisa memacu anak-anak untuk lebih sering membaca dan merasakan kenikamatan saat membaca melalui perpustakaan yang ramah anak”. Betul sekali, ucapan ini adalah ucapan kebahagiaan mewakili perjuangan mereka. Rasa lega adalah perasaan juga saya rasakan saat itu karena sekolah pertama sudah selesai diresmikan. Hal yang paling penting dari semua ini adalah bagaimana perjuangan orang tua, masyarakat, dan komite untuk membantu sekolah memperjuangkan masa depan anak- anak di SDN Pomakeke menjadi generasi yang suka membaca.