Sejak awal setelah dinyatakan lulus untuk bekerja sama dengan Taman Bacaan Pelangi, pihak sekolah, penggerak pendidikan, dan komite langsung melakukan rapat untuk membicarakan terkait pembagian peran dan tugas untuk melakukan proses renovasi perpustakaan. Semua pihak bersedia untuk melakukan kolaborasi pembuatan model perpustakaan ramah anak di SDK Solo. Meskipun kondisi awal bangunan perpustakaan sekolah cukup rusak parah, seperti bagian atap yang bocor, banyak plafon yang mulai runtuh, dan jendela yang kehilangan kuncinya. Namun, dengan adanya kerjasama yang cukup solid di SDK Solo, semua proses renovasi terasa lebih mudah.
Setelah melakukan proses renovasi yang memakan waktu kurang lebih satu bulan, tepat hari Selasa, tanggal 21 September 2022, perpustakaan ramah anak di SDK Solo bisa diresmikan. 89 anak sangat berbahagia karena akhirnya di perpustakaan mereka ada banyak buku cerita menarik yang akan mereka baca. Setelah peresmian, di setiap jeda acara sambutan, anak-anak sangat antusias menampilkan beragam atraksi. Mulai dari tarian tradisional, membaca puisi, paduan suara, dan pertunjukan tarian modern. Semua tamu undangan dan anak-anak berbahagia hari itu.
“Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah ikut berperan aktif dalam proses renovasi perpustakaan di SDK Solo. Perpustakaan ramah anak ini tidak dapat terwujud tanpa adanya kolaborasi semua stakeholder. Kami hadir di Nageko juga karena kami percaya bahwa, anak-anak di sini tidak kekurangan minat baca, hanya buku-bukunya saja yang terbatas. Semoga kerjasama multi pihak ini terus dipertahankan bahkan ketika Taman Bacaan Pelangi sudah tidak berada di Nagekeo”. Ucap Eva Muchtar, Supervisor Taman Bacaan Pelangi.
Dalam sambutannya, ketua komite SDK Solo, Vinsensius Meo, mengatakan, pihak komite akan aktif melakukan kolaborasi baik untuk peningkatan literasi anak-anak di SDK Solo, tidak hanya sampai setelah peresmian ini selesai, tapi juga setelahnya”.