“Pak, ini lukisan dinding remaja masjid di sini. Mereka sudah mulai bekerja dari hari Sabtu kemarin sesuai kesepakatan dengan tim Taman Bacaan Pelangi bersama Ketua Komite dan perwakilan orang tua siswa,” kata ibu Herlina Wea, S.Pd., Kepala SDN Kaburea mengirim pesan singkat kepada tim TB Pelangi.
Pada pesan itu, ibu Herlina sertakan pula beberapa foto. Terlihat beberapa remaja masjid yakni Rahmat Riyadi, Fadel, Erwin, Rizal, Irwan, Rian, Rion, Arjun, Sal, Subhan, Nispan, Deden, Anwar, Rudi, Dandi dan Didi sedang bekerja. Ibu Herlina menyampaikan bahwa kelompok ini dipimpin oleh Kak Mustafa selaku ketua pelaksana II panitia renovasi perpustakaan sekolah. Kelompok remaja ini datang tepat waktu dan bertanggung jawab dalam pekerjaan yang dipercayakan kepada mereka. Mereka membagi tugas di antara mereka. Ada yang menggambar, ada yang mengecat tembok, ada yang mencampur cat, ada yang membersihkan kaca sebelum kosen dan jendela dicat.
Ketepatan waktu dan semangat gotong royong mereka merupakan buah dari keteladanan yang diwariskan oleh generasi sebelumnya di kampung mereka. Salah satu tokoh yang menjadi panutan mereka adalah bapak Johari. Beliau adalah guru senior dan Kepala SDN Kaburea 2006 – 2020. Beliau berperan dalam menyatukan baik orang tua murid, para tokoh peduli pendidikan di kampung, remaja masjid, maupun alumni SDN Kaburea untuk bergotong royong merenovasi perpustakaan SDN Kaburea.
“Kegiatan ini jadi wadah remaja masjid di sini untuk terlibat, mengaktualisasikan bakat dan potensi mereka. Mereka bersedia meluangkan waktu selepas sholat isha untuk gotong-royong renovasi perpustakaan sekolah ini. Adik-adik yang remaja dan pemuda terlibat bekerja, sementara yang lebih dewasa menyumbangkan kopi dan rokok sebagai penyemangat agar yang bekerja tidak mengantuk di malam hari. Mereka bekerja dari jam 19.30 – 00 WITA. Ini kontribusi mereka untuk sekolah yang berada di tengah-tengah kampung mereka,” Kak Edi Haryanto, ketua panitia renovasi perpustakaan SDN Kaburea membuka obrolan bersama pendamping TB Pelangi sore hari itu di depan ruang perpustakaan yang sedang direnovasi.
“Ini semua merupakan hasil musyawarah Komite Sekolah bersama alumni. Komite Sekolah sepakat untuk menyerahkan tanggung jawab renovasi perpustakaan kepada remaja masjid di sini. Sebagian besar mereka merupakan alumni sekolah ini. Saya selaku kepala sekolah yang baru 6 bulan dilantik merasa sangat terbantu dan sangat mengapresiasi keterlibatan aktif remaja masjid ini. Mereka benar-benar punya rasa memiliki terhadap sekolah ini, sehingga memulai tugas yang dipercayakan kepada mereka dengan serius. Ini sangat-sangat membantu karena nilai swadayanya sangat tinggi,” sambung Kepala SDN Kaburea, ibu Herlina Wea.
“Kami orangtua mendorong yang muda-muda ini untuk terlibat di depan. Kami dukung dari belakang,” Bapak Hayani selaku ketua pelaksana I sekaligus sesepuh kampung kembali menegaskan dorongan dan dukungan komite sekolah kepada remaja masjid untuk mengambil tanggung jawab di garis depan dalam pekerjaan renovasi ruang perpustakaan SDN Kaburea.
“Kami jadinya tidak perlu ongkos untuk bayar tukang, tidak perlu juga antri tunggu pelukis yang masih sibuk lukis dinding perpustakaan di sekolah lain. Kami kerja sesuai dengan potensi dan waktu yang kami miliki,” ibu Herlina menambahkan.
“Adik-adik ini, pagi sampai sore begini, ini mereka tidak ada di sini, sebagian besar mereka ada di tambak garam. Mereka urus tambak garam bersama orangtua mereka untuk kehidupan sehari-hari. Jadi pak kalau datang ke sini pagi sampai sore, agak sulit ketemu mereka. Mereka mulai kumpul di sini itu setelah Magrib, sebagian lagi datang setelah Isha. Nah, itu ramai sudah di sini. Mulai kerja sama-sama, yang lain cat, yang lain lukis. Bisa sampai malam jam 12 malam mereka cat dan lukis di bagian dalam ruang perpustakaan. Mereka senang karena bisa kumpul-kumpul yang berguna begini dengan teman-teman seusia mereka, apalagi kopi dan teh lancar,” sambung Kak Edi Haryanto menggambarkan kekompakkan remaja masjid dalam merenovasi perpustakaan ini.
“Mereka ini luar biasa, dalam satu hari saja mereka bisa selesaikan cat tembok luar dan dalam seluruhnya. Cepat sekali,” ibu Herlina menambahkan.
“Ini kan juga sekolah mereka, adik-adik mereka nanti yang gunakan perpustakaan ini. Jadi mereka semangat,” Kak Edi Haryanto menimpali.
Pada akhir obrolan sore hari itu, baik bu Herlina, Kak Edi Haryanto maupun Bapak Hayani berharap kerjasama dengan Taman Bacaan Pelangi ini memberikan dampak yang baik untuk perkembangan anak-anak SD di Kaburea.