Taman Bacaan Pelangi terus menebarkan semangat membaca di Nagekeo. Tahun ini akan ada 66 Perpustakaan Ramah Anak dibuka di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT. Salah satu sekolah yang lolos melalui beberapa tahapan seleksi adalah SDI Marapokot, tentunya dengan syarat merenovasi bangunan perpustakaan yang sudah usang dimakan waktu. Karena dekat dengan pesisir pantai pada bangunan perpustakaan, beberapa bagian dinding ada yang keropos karena paparan air garam. Beberapa seng ada yang keropos dan bagian lis plafon yang perlu diganti.

Kondisi perpustakaan SDI Marapokot sebelum direnovasi

Mengetahui sekolahnya lolos  seleksi, kepala Sekolah SDI Marapokot, Yohana Anjelika Seso atau kerap disapa Mama Anjel semangat untuk berbenah, merenovasi perpustakaan. Namun karena tidak bisa melakukannya sendiri, semangat ini dibawa ke rapat komite sekolah untuk gotong – royong untuk mewujudkan perpustakaan yang aman, nyaman dan menyenangkan bagi anak – anak. Kepala sekolah meminta kepada seluruh pemangku kepentingkan untuk turut andil dalam rencana ini. Ketika berita tentang rencana membangun perpustakaan ramah anak di SDI Marapokot menyebar, seluruh warga desa ikut merasa terpanggil untuk turut serta dalam proyek untuk generasi penerusi ini.

Warga sekitar bersama guru gotong royong merenovasi bangunan perpustakaan

Warga bersama pihak sekolah mulai turun tangan mengerjakan renovasi perpustakaan. Ada warga yang sukarela meminjamkan kayu dari bengkel kecilnya untuk mengganti lis plafon yang rusak. Ada juga yang turut berkontribusi dengan menyumbangkan pasir untuk bahan pondasi dan plamur dinding. Ada yang menyumbangkan tenaga untuk membantu perbaikan perpustakaan baik untuk memplaster dinding, menyemen lantai, mengganti lis plafon dan seng serta melukis dinding perpustakaan. Ada juga ibu -ibu yang menyiapkan konsumsi untuk guru – guru dan pekerja. Semua berbagi peran masing masing.

 

“Puji Tuhan, suka dan duka dalam perjuangan ini, kami banyak mendapat support dari berbagai kalangan, baik dari guru – guru, warga dan pemerintah desa, alumni maupun anak anak juga sangat antusias mewujudkan perpustakaan ramah anak hadir di SDI Marapokot. Kami melakukan gotong – royong untuk merenovasi fisik luar juga lukisan dinding didalamnya supaya nyaman. Bagian bagian yang rusak kami benahi. Terima kasih untuk semuanya. Saya mengharapkan siswa siswi di SDI Marapokot akan lebih giat meminjam dan membaca buku” ucap mama Anjel. Gotong – royong ini bukan hanya memberikan dukungan materi fisik, tetapi juga semangat dan dukungan moral. Setiap hari, anak-anak SDI Marapokot melihat warga desa mereka bekerja keras untuk mewujudkan mimpi bersama: memiliki perpustakaan yang nyaman dan penuh buku bermutu untuk generasi masa depan.

Alumni SDI Marapokot membantu melukis dinding bagian dalam perpustakaan SDI Marapokot
Kegembiraan dirasakan Mama Anjel (kiri) didampingi Tim TBP (kanan) selama renovasi perpustakaan

Kini pun perpustakaan ramah anak berdiri megah di SDI Marapokot, seluruh desa merasa bangga dan bahagia. Anak-anak dengan riangnya menatap rak-rak buku yang diisi dengan cerita-cerita menarik. Mama Anjel tersenyum puas melihat hasil dari kerja keras mereka, merasa bahagia bahwa mereka telah memberikan sesuatu yang berharga bagi masa depan pendidikan anak-anak Marapokot. Perpustakaan ramah anak di SDI Marapokot tidak hanya menjadi tempat untuk membaca dan belajar, tetapi juga simbol dari kekuatan gotong royong dan komunitas yang bersatu dalam mencapai tujuan bersama. Selamat bergembira untuk anak anak SDI Marapokot dengan adanya perpustakaan ramah anak dan teruslah membaca!

Perpustakaan Ramah Anak di SDI Marapokot setelah proses renovasi