Pandemi COVID -19 yang melanda seluruh dunia, sangat berdampak pada mobilitas dan kegiatan manusia. Dimana gerak semakin dibatasi, tidak boleh terlalu dekat dengan yang lain, dan juga harus tetap menggunakan masker dan menjaga kebersihan dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. Protokoler kesehatan ini juga memaksa banyak instansi untuk mengambil pilihan Work from Home (Bekerja dari rumah) untuk mengurangi peluang menyebarnya COVID-19. Ini juga berlaku bagi sekolah. Untuk sekolah- sekolah yang berada di daerah yang sudah terientifikasi ada yang positif, maka dilakukanlah kegiatan belajar dari rumah, entah dengan sistem daring untuk yang memungkinkan, ataupun kunjungan ke rumah- rumah oleh masing- masing guru. Sementara untuk daerah yang masih dalam kategori zona hijau, Dinas terkait di tingkat kabupaten diberikan beberapa pilihan untuk melaksanakan pembelajaran. Ada yang kunjungan ke rumah- rumah, ada yang sistem daring, tetapi ada juga yang pembelajaran di sekolah, tentunya dengan menjalankan protokoler kesehatan dan tidak boleh lebih dari 3 jam pelajaran.
Lalu, bagaimana dengan jalannya perpustakaan selama pandemi ini?. Meskipun tidak seperti saat situasi normal tetapi perpustakaan- perpustakaan di sekolah- sekolah mitra Taman Bacaan Pelangi tetap bisa dimanfaatkan oleh siswa. Untuk sekolah yang melaksanakan kunjungan ke rumah- rumah siswa, biasanya wali kelas atau pustakawan/ti membawa buku- buku dari perpustakaan ke rumah- rumah siswa dan melakukan peminjaman langsung di rumah siswa setelah proses pembelajaran selesai. Saat melakukan kunjungan ke rumah- rumah ini, guru ataupun pustakawan/ti juga melakukan kegiatan membaca buku kepada siswa.
Sementara, untuk sekolah yang melaksanakan pembelajaran di sekolah. Seteleh siswa selesai belajar di dalam kelas, siswa akan diarahkan untuk berkunjung ke perpustakaan, satu hari satu kelas. Di dalam perpsutakaan guru bisa melakukan kegiatan membaca bersama siswa, kemudian sebelum pulang siswa bisa meminjam buku untuk dibaca saat berada di rumah.