Pembelajaran semester awal baru saja dimula. Semua instansi sekolah sudah menyiapkan pendaftaran untuk siswa baru, persiapan modul-modul pembelajaran, dan juga sosialisasi program-program tahun ajaran baru kepada orang tua siswa. Tentu dalam situasi pandemi saat ini, semua instansi termasuk sekolah-sekolah harus bisa mengadaptasikan proses kegiatan belajar mengajar dari rumah. Tidak terkecuali sekolah-sekolah Mitra Taman Bacaan Pelangi.
26 Juli – 3 Agustus, Tim Taman Bacaan Pelangi melakukan kunjungan ke tiga sekolah yang ada di Kabupaten Sorong, Papua Barat yaitu di SDI 1 Sorong, SDI 18 Sorong, dan SDI 48 Sorong. Dari tiga sekolah yang kami kunjungi memiliki kesamaan penerapan proses belajar dari rumah dimana mengkombinasikan pembelajaran secara daring (online) dan luring (offline). Kombinasi ini tentunya untuk memfasilitasi peserta didik yang tidak memiliki akses dalam pembelajaran online. Proses pembelajaran secara daring yang dilakukan oleh sekolah saat ini juga cukup siap dibandingkan dengan masa awal pandemi.
Bapak Murtadi, Kepala SDI 48 Sorong, hampir sebagian besar siswa di sekolahnya telah memiliki akses pembelajaran secara daring. Platform yang digunakan adalah Whatsapp Group, dimana pembelajaran akan dimulai dari Jam. 08.00 – 09.00 WIT untuk absensi dan pemaparan materi oleh guru masing-masing kelas. Selanjutnya siswa bisa mengerjakan tugas dan bisa dikirimkan kembali pada jam 16.00 WIT. Menurut ibu Tumilah, salah satu Guru kelas 1, masa pandemi ini benar-benar memacu kreativitas guru. Sebagai guru kelas 1, beliau juga berinisiatif melakukan pengenalan lingkungan sekolah secara daring. Dengan merekam dan menjelaskan ruangan-ruangan sekolah, hingga struktur organisasi sekolah.
Lain lagi dengan Bapak Ulimpa, Kepala Sekolah SDI 18 Sorong. Sebelum memasuki tahun ajaran baru, SDI 18 Sorong bekerjasama dengan Ruang Guru untuk mengadakan pelatihan penggunaan platform pebelajaran online untuk Guru-guru. Di sekolah ini juga proses belajar mengajar menggunakan platform Google meet dan Google Classroom untuk proses belajar mengajar secara interaktif. Proses tatap muka virtual berlansung selama 2 jam. Menurut Bapak Ali, Guru kelas 5, Proses pembelajaran dengan menggunakan Google meet ini sangat membantu, apalagi sebelum penerapan di sosialisasikan juga kepada orang tua siswa. Disekolah juga mendukung Wifi sehingga guru-guru bisa di dampingi secara lansung juga.
Ibu Nelly, selaku kepala sekolah SDI 1 Sorong, menerapkan pembelajaran jarak jauh dengan pemberian modul pembelajaran setiap seminggu sekali. Hari senin untuk kelas 1 dan 2, selasa untuk kelas 3 dan 4, rabu untuk kelas 5-6. Pengambilan modul ini juga berbarengan dengan penyerahan tugas di minggu tersebut. Hari kamis hingga sabtu digunakan untuk pemeriksaan tugas-tugas siswa oleh guru-guru. Selain itu, Grup Whatsapp tetap menjadi kontrol siswa jika ada yang ingin bertanya dan mengumpulkan tugas.