Perpustakaan ramah anak yang didirkan oleh Taman Bacaan Pelangi di sekolah-sekolah mitra bukanlah hanya sebatas bentuk dan penampakan dari fisik saja untuk memastikan perpustakaan itu memang benar adalah perpustakaan yang memang ramah anak. Banyak tahapan yang TB Pelangi lakukan sebelum memastikan suatu sekolah benar- benar sesuai untuk berdirinya Perpustakaan Ramah Anak ini. Mulai dari proses seleksi sekolah, kesanggupan sekolah untuk pengelolaannya ke depan, maupun kesiapan pihak komite dan orang tua untuk terlibat aktif dalam proses keberlanjutannya. Setelah langkah ini disanggupi, maka TB Pelangi harus memastikan bahwa semua pihak, baik Kepala Sekolah, Guru, dan Pustakawan mengerti tentang standar pengelolaan Perpustakaan Ramah Anak ini. maka untuk menjawab ini semua, sebelum peresmian semua actor tersebut mendapatkan pelatihan. Pelatihan ini dibagi menjadi dua tema besar, yaitu Manajemen Perpustakaan Ramah Anak dan Jam Kunjung Perpustakaan. Manajemen perpustakaan fokus pada semua administrasi dan kelengkapan yang harus ada di dalam Perpustakaan, kemudian untuk jam kunjung perpustakaan membahas tentang kegiatan yang bisa dilakukan bersama- sama antara guru dan siswa saat melakukan jam kunjung perpustakaan yang sudah dijadwalkan.
Tentu jika semua ini berjalan ideal, maka dampak yang akan dihasilkan akan sangat positif dan signifikan untuk membantu anak dalam mencintai kegiatan membaca. Tetapi pada proses berjalannya perpustakaan setelah peresmian, tentu banyak variabel tak terduga yang membuat perpustakaan tidak bisa berjalan dengan ideal seperti yang diharapkan. Beda sekolah beda lagi tantangan yang dihadapi. Ada sekolah yang sudah menemukan berbagai inovasi untuk lebih efektifnya perpustakaan, tetapi ada juga sekolah yang masih mengalami kendala yang belum juga menemukan titik terang. Ada sekolah yang mampu memanfaatkan perpustakaan dan mampu mendorong siswanya untuk menjuarai berbagai kejuaraan, ada juga sekolah yang masih mencari jalan untuk perpustakaan bisa berjalan sesuai yang diharapkan.
Tantangan- tantangan yang dihadapi oleh satu sekolah, bisa jadi akan mendapatkan jawaban dari praktek yang dilakukan oleh sekolah lain. Maka akan menjadi sangat penting jika sekolah- sekolah mitra TB Pelangi dikumpulkan dan saling berbagi cerita, baik itu capaian dambaan ataupun rintangan selama perpustakaan berjalan. Atas dasar inilah, TB Pelangi melaksanakan Reflection Meeting untuk sekolah mitra TB Pelangi se- daratan sumba, dalam kemitraan dengan INOVASI.
Di sini, kami mendengar tantangan- tantangan yang dihadapi oleh sekolah selama menjalankan Perpustakaan ramah anak ini. ini pula kenapa dalam kegiatan ini kami mengundang juga perwakilan dari Dinas Pendidikan di tiap tiap kabupaten. Harapannya agar Dinas juga bisa ikut andil dan bisa memberikan solusi sebagai pemegang kebijakan. Tetapi kami juga mendengar dan mendapatkan begitu banyak inovasi- inovasi yang sudah dilaksanakan oleh tiap- tiap sekolah demi berjalannya Perpustakaan Ramah Anak ini sesuai dengan apa yang sama- sama diharapkan.
Setelah kegiatan ini, semoga tiap- tiap sekolah mendapatkan semangat baru dan tentunya juga inovasi untuk memperbaiki hal- hal yang belum berjalan optimal. Dan yang sudah berjalan dengan baik, bisa ditingkatkan. Amiin.