Taman Bacaan Pelangi meresmikan perpustakaan ramah anak ke-123 di SDI Puukungu Kecamatan Nanga Panda, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur pada Senin, 7 Oktober 2019. Perpustakaan yang dibangun ini merupakan perpustakaan yang memadukan konsep teknologi di dalamnya.
Wajah anak-anak di SDI Puukungu begitu bahagia. Senyum terkembang dari bibir mereka. Mereka juga turut memeriahkan acara peresmian tersebut. Mereka menampilkan kepiawaian mereka dalam menari dan hiburan lainnya. Para orangtua juga sangat senang dengan hadirnya Taman Bacaan Pelangi di sekolah mereka.
Nurhayati Ibrahim, salah satu orangtua murid mengatakan bahwa dirinya sangat bahagia dengan adanya perpustakaan yang mengusung konsep ramah anak. Anak-anak bebas memilih buku yang mereka ingin baca. Ruangannya juga nyaman, banyak gambar kartun dan pemandangan yang indah. Perpustakaan juga dilengkapi dengan karpet, meja baca siswa serta bantal untuk santai membaca. “Saya senang sekali dengan hadirnya perpustakaan Taman Bacaan Pelangi di sekolah kami,” kata dia.
Wilhelmina Mi, selaku Kepala SDI Puukungu juga sangat mendukung dengan kegiatan yang dilakukan oleh Taman Bacaan Pelangi. Para guru, kepala sekola dan pustakawati dibekali dengan ilmu dalam mengelola perpustakaan. Hal ini menjadi hal yang sangat bagus untuk keberlangsungan perpustakaan di sekolah mereka. “Guru, kepala sekolah dan pustakawati memiliki visi dan misi yang sama untuk terus menghidupakn perpustakaan baru kami ini,” ucap wanita berkacamata itu.
Project Manajer Taman Bacaan Pelangi, Monika Harahap dalam sambutannya mengatakan bahwa pada Oktober 2019 ini Taman Bacaan Pelangi meresmikan 10 perpustakaan baru di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur. Semua sekolah diseleksi dan yang sesuai kriteria akan langsung dibantu untuk renovasi. “Perpustakaan yang kita dirikan harus ramah anak. Dalam artian, tidak hanya bangunan fisiknya semata namun juga perlakukan orang dewasa di sekitarnya juga harus ramah anak,” urainya. Tri Sujarwo