Awal April, Taman Bacaan Pelangi secara resmi akan membuka empat buah taman bacaan lagi yang berlokasi di Pulau Sumba. Tepatnya, 2 buah di Kabupaten Sumba Timur, yaitu di Laipori dan Mondu, dan 2 buah taman bacaan di Kabupaten Sumba Tengah, yaitu di Binawatu dan Mananga. Semangat dari Kepala Sekolah, Guru, dan Pustakawan terlihat sangat luar biasa untuk mempersiapkan kegiatan persemian ini. Mereka berusaha agar menjadi tuan rumah yang ramah dan baik untuk para tamu undangan ketika acara peresmian
esok. Betapa tidak, undangannya adalah Kepala Dinas Pendidikan di masing-masing Kabupaten, pihak Taman Bacaan Pelangi, Pihak dari Tim Inovasi selaku mitra TBP di Sumba, dan para tokoh masyarakat yang berpengaruh.
Untuk memantau kesiapan dari persiapan masing-masing taman bacaan, sang proyek Koordinator (Sumba Timur: Wenda Radjah, Sumba Tengah: Upan Thamrin) melakukan kunjungan minimal satu kali seminggu ke masing- masing lokasi untuk bekerja bersama pustakawan, guru, dan bahkan kepala sekolah menyelesaikan segala hal yang kira- kira belum tuntas, membahas kendala- kendala yang kira- kira dihadapi untuk kemudian mendiskusikan secara bersama- sama dan mencari solusi terbaik.
Semangat menuju peresmian ini terlihat sekali hampir di setiap sekolah. Misalkan saja di SD Islam Mananga, saat kunjungan pertama dari kordinator proyek, cukup banyak hal yang belum terselesaikan. Kemudian setelah diskusi bersama, dan menentukan deadline untuk penyelesaian beberapa poin. Ada yang disanggupi akan selesai satu minggu ke depan saat kunjungan lagi, ada juga yang disanggupi untuk dua minggu ke depan. Tetapi selang satu minggu, saat kunjungan berikutnya, semua poin, baik yang di deadline kan satu minggu ataupun untuk dua minggu ke depan, ternyata semuanya sudah diselesaikan oleh sang pustakawan, dan tentunya dengan bantuan kepala sekolah dan guru. Lebih cepat dari yang di targetkan. Sungguh semangat yang sangat membara.
Beda kasus lagi untuk di SDI Binawatu, sang pustakawan (Pak Sam) sangat bersemangat untuk menyelesaikan segala pekerjaannya sebelum peresmian. Dia bertekad agar saat peresmian nanti tidak ada satupun yang kurang di perpustakaan. Setiap hari, meskipun bel pulang sudah berbunyi, para guru dan bahkan kepala sekolah sudah pulang, Pak Sam tetap asyik di ruang perpustakaan, mengerjakan apa yang bisa dikerjakan. Jika merasa lapar, Pak sam akan pulang sebentar saja untuk makan siang. Setelah itu akan kembali ke sekolah, kembali menyiapkan perpustakaan. Biasanya pak Sam akan berada di sini sampai sore, baru pulang ke rumah. Sungguh semangat yang sangat menggebu dari SDI Binawatu.
Melihat tekad dan semangat dari teman-teman di sini, membuat kami pun semakin bersemangat untuk membantu sebisa mungkin demi kelancaran dan kebertahanan perpustakaan sampai waktu yang lama. Rasanya semua Lelah dan letih yang kami keluarkan, mulai dari awal sampai perpustakaan- perpustakaan ini siap dibuka terbayar dan tiba- tiba hilang saat melihat semangat- semangat para pustakawan, guru, dan kepala sekolah yang sangat luar biasa ini. Tentu harapan kami, semoga semangat ini akan tetap bertahan sampai seterusnya, demi masa depan sumba yang lebih cerah. Dan pastinya untuk Indonesia yang lebih maju
Sumba Barat, Maret 2019
Upan