Satu hari sebelum peresmian perpustakaan TBP di SD Inpres Beci, kecamatan lembor, sebagian tim TBP PIC sekolah tersebut mendatangi perpustakaan di lembor terlebih dahulu untuk mengecek kesiapan ruangan dan segala persiapan untuk peresmian keesokan paginya, sebagian tim TBP ini juga menginap di penginapan lembor, karena sudah cukup larut untuk kembali ke Labuan Bajo.
27 Februari 2017, senin pagi yang cerah, kami dijemput oleh tim dari Labuan Bajo untuk sama-sama menuju SDI Beci. SDI Beci ini letaknya pas di bawah lereng, sebelah kiri jalan trans flores (dari arah labuan bajo), hanya saja banyak orang yang tidak menyangka bahwa di bawah lereng sana ada sekolah. Jalanan menurun menuju sekolah agak curam, jalanan akan menjadi sangat licin dan berbahaya ketika turun hujan.
Kami sempat mengkhawatirkan cuaca yang sempat mendung dan berkabut ketika saya datang untuk meninjau persiapan perpustakaan sehari sebelumnya, tapi syukurlah langit merahmati dengan menghadirkan matahari yang bersinar cerah. Sesampai di SDI Beci, kami disambut secara adat, kemudian dilanjutkan dengan pemberian sambutan-sambutan.
Biasanya, di sekolah lain pemberian sambutan hanya dari orang-orang dewasa, baik dari kepala sekolah, perwakilan komite, perwakilan orang tua, kepala UPTD, dan orang dewasa lainnya. Namun, ada hal yang beda dalam pemberian sambutan di SDI Beci ini. Terdapat sambutan yang istimewa dari 2 (dua) orang adik kelas 5 SDI Beci, mereka memberikan sambutan dengan bilingual, atau dua bahasa, yaitu dengan menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Hal ini merupakan salah satu cara terbaik dalam menunjukkan kemampuan adik-adik SDI Beci.
Setelah acara sambutan-sambutan dan menikmati beberapa kudapan yang disediakan, kami segera menuju ke perpustakaan. Perpustakaan SDI Beci ini agak berjauhan dengan ruangan acara sebelumnya, kami harus berjalan menurun lagi sekitar 20m ke bawah.
Warna cat yang berbeda dari gedung sekolah yang lainnya membuat gedung perpustakaan tersebut mudah dikenali. Pink cerah warnanya, berada disisi tebing, berdampingan dengan gedung kelas 3 dan diantara pepohonan pisang yang rindang.
Saat pengguntingan pita oleh Ibu Nila Tanzil, anak-anak ramai menaiki gundukan tanah di depan perpustakaan, yang tingginya hampir sama tinggi dengan atap perpustakaan, demi dapat melihat jalannya prosesi acara peresmian tersebut. Mereka sangat antusias. Saat pita digunting, semua rapi bertepuk tangan dan berseru, “hoooreeeee!”
Setelah pita digunting, tamu undangan dan masyarakat sekitar masuk untuk melihat-lihat perpustakaan yang sudah dihias dan ditata seindah mungkin. Semuanya antusias dan tentu saja senang sekali dengan perpustakaan ramah anak ini.
Selamat menyelami dunia membaca yang kaya ilmu, adik-adik!
Labuan Bajo, 27 Februari 2017