Hari ketiga peresmian perpustakaan TBP yang ke-47, di Sekolah Dasar Inpres Namo, kecamatan lembor selatan. Tim TBP harus menempuh perjalanan 2,5 jam dari labuan bajo menuju sekolah ini. Sejak awal seleksi sekolah, SDI Namo sudah membuat saya jatuh hati. Akses jalan ke sekolah ini memang tidak cukup baik, tapi hati saya selalu senang ketika akan berkunjung ke SDI Namo. Semua guru-guru disini sangat hangat, ramah, penuh humor dan tentu saja ikut berperan dan bertanggung jawab terhadap pengembangan perpustakaan di SDI Namo.
Akhirnya datanglah hari dimana perpustakaan SDI Namo diresmikan. Rabu, 22 Februari 2017 akan menjadi salah satu sejarah SD ini. Kehadiran kami disambut oleh Koordinator Pengawas Lembor Selatan, Kepala UPTD Lembor Selatan, Kepala Sekolah SDI Namo, Tetua Adat, beberapa guru, dan adik-adik SDI Namo yang sudah berbaris rapi memanjang dari ujung sekolah sampai di tenda acara. Kami disambut dengan upacara adat dan beberapa dendang lagu sebelum mengawali sambutan-sambutan.
Di sela-sela sambutan-sambutan, satu persatu perwakilan dari orang tua, murid, hingga guru menyayikan beberapa lagu dengan suara yang luar biasa bagus sekali. Saya yang biasanya suka bernyanyi dimanapun, kali ini tak mampu mengeluarkan suara, hihihi… Suara orang-orang NTT memang juara!!! Tapi…. dari TBP, ada juga yang berani tampil, yaitu Ebi. Syukurnya suara dia lumayan , haha.. (^o^)/
Selain menampilkan suara-suara emas dari Namo, adik-adik Namo juga jago menari, mereka menampilkan beberapa tarian dari tarian tradisional hingga tarian modern.
Sambutan-sambutan dan penampilan kesenian telah usai, tibalah saat yang ditunggu-tunggu, yaitu gunting pita, sebagai simbol diresmikannya perpustakaan SDI Namo. Horreee…
Setelah gunting pita, saatnya semua menikmati perpustakaan yang sudah ditata dan dihias dengan sangat cantik. Selamat kepada seluruh keluarga besar SDI Namo, akhirnya kita punya buku-buku yang menyenangkan! Saatnya berkeliling dunia melalui buku. ๐
Labuan Bajo, 22 Februari 2017