Hari itu sungguh indah… langit berwarna biru dan laut begitu teduh. Kami tiba dari Labuan Bajo menuju Pulau Kukusan dengan kapal seorang nelayan. Butuh waktu 30 menit untuk mencapai pulau kecil ini.. perjalanan yang mudah, terutama karena pemandangan yang menakjubkan di sekitar. Kami tidak masalah berlama-lama di kapal!
Saya, Junaedi (kordinator kami di daerah kepulauan) dan Andreas Schuck, teman baik saya dari Jerman yang sedang berlibur di Flores dan memberikan beberapa hari liburnya untuk kegiatan Taman Bacaan Pelangi, menggunakan waktu 30 menit di kapal untuk menyiapkan buku-buku untuk pembaca baru kami di Flores. Yep… kali ini untuk Kampung Kukusan! Satu-satunya kampung di Pulau Kukusan.
Kampung Kukusan merupakan kampung kecil dengan 70 kepala keluarga. Hanya ada satu sekolah dasar dengan 40 murid dari kelas I sampai kelas VI. Mereka memiliki empat orang guru, yang artinya beberapa guru akan menangani kelas rangkap.
Segera setelah kami tiba di pulau, anak-anak menyapa kamu dan memanggil teman-teman mereka untuk bergabung. Mereka berkumpul di lokasi Taman Bacaan Pelangi dan tidak bisa menyembunyikan semangat mereka untuk mendengar kabar baik yang kami bawa
Kami menjelaskan tentang Taman Bacaan Pelangi kepada mereka, termasuk peraturan bahwa mereka hanya bisa membaca buku di lokasi. Mereka mendengarkan dengan serius dan mengangguk. Suasana bertambah meriah ketika kami membuka kotak dan memperlihatkan kepada mereka buku-buku itu! Mata mereka bersinar dan mereka tersenyum lebar. Ahhh… lucunya!
Mulai dari hari ini, Taman Bacaan Pelangi di Kampung Kukusan akan buka setiap hari Sabtu mulai dari pukul 15.00 – 17.00. Anak-anak yang tinggal di Pulau Kukusan kini dapat menikmati membaca buku seperti anak-anak di kota besar. Terima kasih untuk teman-teman yang telah mendonasikan uang, buku, waktu, dan energi untuk membuat proyek ini menjadi nyata! Thank you.. thank you… and thank you!