Kami melanjutkan perjalanan dari Pulau Rinca menuju Pulau Papagarang, keduanya berada di Komodo National Park, Indonesia. Kami membutuhkan waktu sekitar 45 menit sampai satu jam dengan kapal yang lambat. Ini merupakan perjalanan yang nikmat karena angin membuat suhu udara lebih sejuk dan pastinya pemandangan di sekita di Taman Nasional yang berhasil memanjakan mata kami.
Pulau Papagarang lebih kering dari Pulau Rinca. Kampungnya sendiri kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Mereka membeli air dari Labuan Bajo setiap hari. bahkan untuk mandi, mereka mengambil dari laut! Beberapa mereka menyiram diri dengan air tawar, tapi yang lain tidak. Kehidupan di sini menjadi lebih sulit, bukan?
Seperti halnua di kampung Komodo dan Rinca, Taman Bacaan Pelangi di Kampung Papagarang juga diletakkan di rumah adat yang terbuat dari kayu. Bapak Is telah memberikan ruangan di bawah rumahnya untuk Taman Bacaan Pelangi. Bapak Is adalah salah satu anggota “Pencinta Lingkungan Hidup” (PLH), dimana kelompok ini telah setuju untuk mengelola taman bacaan. Lagi-lagi, karena taman bacaan ini harus berkelanjutan, maka kita mendekati komunitas setempat untuk mengelola buku-buku maupun sistem.
Setelah kami menginjakkan kaki di kampung, anak-anak mendatangi kami dengan penasaran, apalagi melihat kami membawa kotak besar yang berat.
“Apa itu isinya?” tanyak seorang anak laki-laki.
Saya jawab, “Buku cerita”
Dia berteriak senang, “Hoorreee!!!”, dan berlari menghampiri teman-temannya untuk memberitahu kabar gembira ini.
Segera kami dikelilingi oleh banyak anak-anak! Mereka mengikuti kami menuju lokasi Taman Bacaan Pelangi. Sangat menyenangkan!!! Kebanyakan mereka tanpa alas kaki, yang membuat saya bingung apakah mereka kepanasan atau tidak. Atau mereka sudah terbiasa, jadi tidak merasakannya lagi.
Kami juga mengundang kepala sekolah untuk bergabung. Beliau memberikan sambutan yang intinya mengajak anak-anak untuk menjaga buku-buku itu. Dan sambutan saya menjelaskan kepada mereka bahwa sekarang mereka sudah memiliki peprustakaan kecil, sehingga mereka bisa membaca dan menikmati buku cerita. Juga sedikit tentang pentingnya membaca.
Setelah itu, kami memberikan hadiah kepada mereka yang mau berani untuk tampil menyanyi, berpuisi, menari, dsb. Kalian tidak akan percaya betapa bersemangatnya mereka!!! Semuanya tidak sabar untuk menyanyi atau berpuisi! Sungguh mereka anak-anak yang berani!
The girls were a bit shy, but some of them really enjoyed singing and performing in public. Perhaps they would be a bunch of rock stars in the future!
It was very nice to be among such brave and energetic kids. They also got excited over small presents that they got after performing. I wished I had presents for everyone! Ah well… maybe next time!
The kids couldn’t wait to read the books and when we left, they kept asking, “Can we read the books now? Can we? Please.. please..” Oh.. such a sweetheart!
Rainbow Reading Gardens (Taman Bacaan Pelangi) would like to thank everyone for all the supports and contribution given to this good cause. Without you, Rainbow Reading Gardens would not grow this fast. We now have six reading gardens in six different villages in West Flores, Indonesia! Three of them are located in the mountains area and the other three are located in the sea (islands of Komodo National Park). Thank you, lovely people!!!
Let’s greet the kids in Flores with good story books and make them smile and smart!