Kabar baik datang untuk SDI Halikelen yang terletak di Kabupaten Belu, Nusa tenggara timur. Yakni terpilihnya SDI Halikelen sebagai sekolah mitra untuk berdirinya Perpustakaan Ramah Anak yang keempat di Kabupaten Belu ini. Pengadaan perpustakaan ramah anak ini adalah hasil kerja sama Taman Bacaan Pelangi dengan Yayasan Generasi Peduli Kabar Baik.

Proses seleksi sekolah sendiri sudah dilakukan dari akhir bulan Desember 2019. Dengan berbagai pertimbangan, SDI Halikelen memenuhi standar sekolah untuk berdirinya Perpustakaan Ramah Anak.

Ketika kita mengatakan Perpustakaan Ramah Anak, tentu tidak hanya sebatas bangunan fisik dan tata Kelola ruangan yang menarik sedemikian rupa yang mampu menarik anak- anak untuk berkunjung ke Perpustakaan, tetapi juga dari program- program di dalam perpustakaan dan juga prilaku orang dewasa di dalamnya, termasuk guru dan pustakawan/ti.

Penampakan Perpustakaan setelah direnovasi
Penampakan Perpustakaan Sebelum direnovasi

 

Karenanya di SDI Halikelen, selain proses renovasi ruangan, juga dilakukan pelatihan kepada Pustakawan/ti terkait manajemen perpustakaan dan rutinitas perpustakaan. Gunanya adalah untuk memberikan pemahaman yang sama kepada semua warga sekolah, perpustakaan yang ramah anak itu seharusnya seperti apa.

Melihat antusias dan semangat dari Bapak/Ibu guru di SDI Halikelen, tentu TBP punya harapan besar bahwa Perpustakaan Ramah Anak di sekolah ini akan mampu berjalan dengan sangat baik. Semoga dengan adanya perpustakaan ini, menjadi salah satu alasan untuk bisa meningkatkan budaya literasi dan kebiasaan membaca pada anak. Di mana anak sudah menjadikan buku sebagai salah satu kebutuhan mereka. Tentu ini memang butuh proses yang panjang, tetapi akan menjadi lebih baik jika kita mulai melangkah dari sekarang

 

 

 

 

Semoga semakin banyak anak yang mencintai buku, semakin banyak yang jatuh cinta dengan membaca, dan pada akhirnya masa depan Indonesia semakin jaya.

Salam literasi!