Perpustakaan adalah milik Bersama

Kalimat ini selalu kami tekankan kepada Bapak/Ibu guru peserta pelatihan Perpustakaan ramah anak di seluruh Indonesia, bahwa perpustakaan tidak hanya menjadi tanggung jawab kepala sekolah, guru, ataupun staff yangs setiap hari berada di sekolah. Tetapi juga menjadi tanggung jawab komite, orang tua, dan warga di sekitar sekolah. Semua elemen ini harus dilibatkan demi keberlanjutan perpustakaan ramah anak ke depan. Kolaborasi semua pihak ini kami temukan sudah berjalan sangat baik saat penyiapan persemian perpustakaan ramah anak di SDN Dhawe Dori. Tidak hanya saat mau mendekati pelatihan, tetapi bahkan saat pertemuan komite dan orang tua, sebagai tahapan seleksi terakhir dari TBP juga menunjukkan kehadiran orang tua yang cukup banyak. Kehadiran orang tua saat persiapan peresmian, dan juga saat pelatihan, ada empat orang perwakilan komite yang hadir dari hari pertama sampai hari terakhir. Sungguh sangat luar biasa bagi kami menyaksikan hal ini.

Mendekati peresmian, Bapak/Ibu guru berinisiatif untuk membuat nasi kotak sendiri dan menjajakannya kepada lingkungan sekitar, dimana keuntungannya dimasukkan sebagai dana tambahan untuk acara peresmian. Selanjutnya guru- guru SDN Dhawe Dori fokus pada penyiapan ruangan perpustakaan, sedangkan untuk teknis acara, Orang tua dan masyarakat membentuk panitia khusus, mulai dari konsumsi, transportasi, tenda, penyebaran undangan, dan koordinasi dengan pihak luar. Panitia ini sendiri diketuai langsung oleh Bapak Lurah Dhawe. Sungguh luar biasa. Kolaborasi seperti ini adalah kolaborasi sempurna yang ingin kami lihat di tempat- tempat lain.

Kami percaya, terlibatnya semua pihak dalam suksesnya peresmian perpustakaan ramah anak ini adalah modal besar bagi sekolah untuk keberlanjutan Perpustakaan, meskipun nanti dilepas secara mandiri oleh Taman Bacaan Pelangi.

Perpustakaan SDN Dhawe Dori ini sendiri adalah Perpustakaan Ramah Anak pertama yang ada di Kabupaten Nagekeo. Dan adanya perpustakaan ini mendapat sambutan yang sangat positif dari pemerintah daerah dan Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo. Dapat dilihat dari rencana dinas untuk menjadikan perpustakaan SDN Dhawe Dori sebagai rujukan semua sekolah se-Kabupaten Nagekeo. Dan Bupati sendiri menginstruksikan agar semua sekolah bisa mereplikasi apa yang sudah ada di Dhawe Dori.

Semoga, dengan adanya perpustakaan Ramah Anak ini, mampu menumbuhkan kebiasaan membaca pada anak- anak di Kabupaten Nagekeo, yang pada akhirnay mampu meningkatkan angka literasi dan juga prestasi siswa. Semoga!