“Baru kali ini saya ikut pelatihan dari pagi sampai sore tapi tidak merasa bosan. Pematerinya juga sangat bersemangat. Dan ilmu yang diberikan juga baru pertama kali kita dapatkan, dan sangat bagus sekali”

Pak Darius. Koordinator Pengawas SD Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo saat menyampaikan kesan sekaligus penutupan workshop perpustakaan ramah anak di SDN Dhawe Dori. Beliau bersama satu pengawas lagi, yakni Ibu Yuliana tidak hanya datang saat membuka ataupun menutup pelatihan yang diadakan oleh Taman Bacaan Pelangi. Tetapi beliau secara penuh hadir dari hari pertama sampai hari kelima pelatihan dan juga terlibat aktif. Selain ada dua pengawas yang hadir kali ini, ada beberapa hal yang berbeda dari pelatihan- pelatihan sebelumnya. Biasanya komite akan hadir satu atau dua orang saja, dan hadir tidak penuh. Tetapi, di SDN Dhawe Dori ada empat orang perwakilan komite yang ikut pelatihan dan hadir secara penuh. Mereka bahkan terlibat aktif juga selama pelatihan. Dukungan yang sangat positif sekali dari komite. Selanjutnya, ada peserta dari sekolah lain di kecamatan sebelah, yakni 3 orang dari SDI Wudu.

Meskipun Taman Bacaan Pelangi memang belum bergerak ke kecamtan Aerame, tetapi kami merasakan semangat dan antusias yang tinggi dari mereka untuk bisa membuat perpustakaan di sekolah menjadi perpustakaan ramah anak. Setiap pagi, 3 orang guru ini menggunakan sepeda motor dan menempuh sekitar satu jam perjalanan untuk bisa ikut pelatihan di SDN Dhawe Dori. Semangat yang sangat luar biasa. Selanjutnya, 3 orang guru inilah yang akan meneruskan ilmu yang didapat kepada guru- guru lain di SDI Wudu. Dan komitmen mereka untuk membangun perpustakaan ramah anak secara mandiri patut diacungi jempol.

Beberapa sekolah juga sempat menghubungi pihak Taman Bacaan Pelangi untuk bisa diizinkan ikut pelatihan. Tetapi karena keterbatasan tempat, tidak semua bisa ikut serta.

Semangat- semangat dari guru- guru inilah yang kemudian ingin kami teruskan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Nagekeo, atau bahkan ke Bupati Nagekeo untuk bisa memfasilitasi dan mewadahi mereka. Harapannya, Dinas Pendidikan dan Pemerintah Daerah bisa menjadikan ini sebagai suatu agenda, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan angka literasi di Nagekeo pada khususnya.

Dan kami melihat bahwa baik Pemda maupun Dinas Pendidikan Kabupaten Nagekeo menyambut Taman Bacaan Pelangi dengan sangat positif, dan harapannya dukungan positif ini akan terus ada dan semakin baik. Bahkan, kami memiliki harapan, jika konsep perpustakaan Ramah Anak ini mampu dikembangkan di banyak sekolah oleh Dinas Pendidikan, maka benang permasalahan tentang rendahnya angka literasi sedikit demi sedikit bisa kita uraikan sama- sama.

 

Salam Literasi!