Sekitar 49 Perpustakaan Ramah Anak sudah berdiri dan berjalan di Kabupaten Ende. Jika dibandingkan dengan jumlah Sekolah Dasar di Kabupaten, tentu ini masih jauh. Tetapi Taman Bacaan Pelangi tidak hanya fokus di satu daerah. Tetapi bagaimana menimbulkan dampak di suatu tempat, sehingga harapannya, Konsep perpustakaan Ramah Anak ini bisa di replikasi oleh Dinas terkait. Setelah di Ende, di daratan yang sama, Taman Bacaan Pelangi mulai bergerak ke arah Barat, yakni Kabupaten Nagekeo. Di awal tahun 2020 ini, Taman Bacaan Pelangi memulai dengan mendirikan 2 Buah Perpustakaan Ramah Anak di Kabupaten Nagekeo. Dari rekomendasi dinas Pendidikan dan Kebudayaan, hasi survey lapangan, dan pertemuan dengan orang tua, terpilihlah 2 sekolah yang mendapatkan bantuan pendirian Perpustakaan Ramah Anak, yakni SDI Danga dan SDN Dhawedori.

Staff TBP bersama Kepala sekolah dan Guru- guru di SDN Dhawedori

SDI Danga dan SDN Dhawedori sendiri terletak di Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo. Di dua sekolah ini memang sudah memiliki Ruang Perpustkaan, tetapi tidak berjalan optimal. Yang menjadi permasalahan umum adalah, sedikitnya siswa yang berkunjung ke perpustakaan karena penataan perpustakaan yang mungkin tidak terlalu menarik bagi siswa. Selanjutnya jumlah peminjaman yang masih sedikit. Ini biasanya disebabkan oleh buku yang mungkin tidak sesuai dengan kemampuan membaca anak.

Sosialisasi Perpustakaan Ramah Anak ke Komite dan Orang Tua Murid SDN Dhawedori

Inilah tujuan dari adanya Taman Bacaan Pelangi, yakni menyediakan Perpustakaan dengan konsep ramah anak. Bagaimana menata ruangan agar terlihat menarik bagi siswa, baik dari pengecatan dinding yang berwarna- warni, ataupun penataan perabot di dalam yang memang aman dan nyaman bagi anak. Kemudian dari buku, Taman Bacaan Pelangi menyediakan buku yang beragam dan sesuai dengan kemampuan baca anak, dari anak kelas 1 SD sampai anak kelas 6 SD. Buku- buku ini memiliki gambar yang berwarna- warni dengan teks yang cukup besar dan tidak terlalu banyak, sehingga siswa tidak akan merasa bosan saat membacanya. Dengan metode ini, harapannya anak- anak sejak dini sudah mulai mencintai membaca, menjadikan buku sebagai kebutuhan bagi mereka. Anak- anak membaca tidak hanya karena disuruh oleh guru ataupun orang tua, tetapi mereka membaca karena kesenangan.

Sosialisasi Perpustakaan Ramah Anak kepada Komite dan Orang Tua Murid SDI Danga

Semoga dengan berdirinya Perpustakaan Ramah Anak di SDI Danga dan SDN Dhawedori ini bisa menjadikan anak- anak semakin cinta dengan buku. Dan kecintaan ini terus menular ke sekolah- sekolah yang lain, dan harapannya Dinas terkait mulai bisa mempertimbangkan replikasi konsep perpustakaan Ramah Anak ini, yang bisa diterapkan di sekolah- sekolah yang lain, meskipun Taman Bacaan Pelangi sudah tidak ada di daerah tersebut.

Foto bersama: Staff TBP, Kepala Sekolah, Guru, Komite, dan Beberapa Orang Tua Murid SDI Danga