Setelah hampir satu tahun bencana gempa yang menimpa pulau Lombok, khususnya daerah Lombok Utara, yang menjadi pusat gempa. Banyak bangunan sekolah yang memang belum bisa ditempati lagi.

Alternatifnya adalah dengan membangun kelas darurat sambil menunggu bantuan pembangunan dari Dinas terkait. Tetapi meskipun demikian, kita tidak bisa menunggu semuanya kembali normal untuk memulai menumbuhkan minat baca pada anak- anak. Justru dengan usaha mendekatkan anak- anak pada buku, bisa mengobati trauma yang mungkin masih mereka rasakan sampai saat ini.Tentunya buku yang bisa membangkitkan imajinasi mereka, buku yang bisa memancing rasa penasaran mereka, buku yang bisa membantu mereka melupakan sejenak tentang bencana yang telah mereka alami.
Berangkat dari hal tersebut,

Taman Bacaan Pelangi bekerja sama dengan Cargill menjalankan Program “Classroom Library” untuk membuat anak- anak bisa mencintai buku. Program ini berlokasi di SD Negeri 3 Sokong, Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Sekolah ini adalah salah satu yang hampir semua ruangannya belum bisa digunakan seperti sedia kala, akibatnya digunakan kelas darurat agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan.
Pagi itu, wajah anak- anak terlihat begitu berseri- seri saat melihat rak berwarna- warni di antar ke Sekolah mereka, bersama kardus-kardus buku yang masih tersegel rapi. Beberapa anak mendekat, dan memberanikan bertanya untuk mengobati rasa penasaran mereka.
“Kak, itu apa?” Sambil menunjuk kardus- kardus yang sedang di angkut menuju ruang guru.

Suasana pelatihan kepada guru- guru SDN 3 Sokong

Setelah tau itu adalah buku, beberapa anak mengikuti sampai ke ruang guru dan melihat pembongkaran buku dari pintu. Wajah mereka semakin ceria begitu melihat buku yang dikeluarkan dari kardus- kardus itu adalah buku yang berwarna- warni dan menarik. Mereka seakan sudah tidak sabar untuk melihat dan membacanya langsung.

Terbukti, setelah buku di jenjangkan, dan di bagi sesuai kelas. Anak- anak berdatangan ke ruangan, langsung menuju rak- rak buku sesuai dengan tingkat kelas mereka, yang seharusnya ini adalah jam pulang mereka. Tetapi mereka rela pulang lebih telat untuk membaca buku- buku kesukaan mereka. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

Salah satu guru sedang mempraktekkan salah satu jenis kegiatan membaca

“Terima kasih pak, bantuan buku dan rak ini akan sangat membantu bagi Sekolah, mengingat kami saat ini memang sangat kekurangan buku” ujar Bapak Kepala Sekolah saat kami mengobrol santai bersama guru- guru di ruangan Kepala Sekolah.
Semoga buku- buku ini bisa menjadi penghibur untuk anak- anak, menjadikan buku- buku ini adalah makanan bagi mereka, untuk mengobati lapar mereka akan bacaan yang berkualitas. Amin.