Pre Order 06 – 30  November 2018

Benefit :
– TTD Penulis (Persediaan Terbatas)
– Setiap pembelian buku pre order The Art Of Giving Back, kamu ikut mendonasikan 1 buku untuk anak – anak Indonesia Timur.

SINOPSIS 

Nila Tanzil, perempuan yang sebelumnya menghabiskan waktunya dalam dunia korporasi, kini dikenal sebagai pendiri Taman Bacaan Pelangi—yayasan pendidikan yang telah mendirikan lebih dari 100 perpustakaan anak di 17 pulau di Indonesia Timur, memberikan akses lebih dari 200.000 buku cerita untuk lebih dari 30.000 anak, serta pelatihan kepada lebih dari 1.000 guru di pelosok.

Nila menyalurkan kegelisahan dan pengalaman hidupnya menjadi apa yang dia sebut, The Art of Giving Back, sebuah seni untuk merayakan rasa syukur dengan memberi. Dalam buku ini, Nila bercerita dengan sangat lepas, hangat, tetapi mampu menggelitik sisi “generous” dalam diri, mengingatkan kita pada tulisan-tulisan Ajahn Bram dan Gobind Vashdev.

Melalui kisah-kisah berbalut gurau yang ia tuliskan, Nila ingin meyakinkan lebih banyak orang bahwa kebiasaan memberi  bisa diubah menjadi sebuah lifestyle.  She wants to encourage us believe that the art of giving back is contagious, addictive, and powerful.

“Berbagi tidak hanya harus bersifat materi, terkadang sesuatu yang simple and intangible juga nggak kalah berharganya.” —Vidi Aldiano,penyanyi

The art of giving back is the joy of serving. Memberi apa pun dengan tujuan melayani akan membawa kegembiraan bagi penerima dan juga pemberinya, baik itu sebuah buku ataupun senyum manis yang tulus.” —Olga Lidya, aktris & model

Giving back is the essence of a meaningful life. It’s very important. Putting other first is a big part of having a beautiful life.” —Susan Eisenhower, cucu Presiden Amerika Serikat ke-34, Dwight D. Eisenhower

“Giving back–it means: making an impact and ultimately, a difference in the future for my community, my country, and my planet. In short, making good things happen.” Suzy HutomoChairperson The Body Shop Indonesia

“Rasa bahagia sudah selayaknya dibagikan. Jika kita mendapatkan kebahagiaan, entah karena mendapat pekerjaan baru, dikaruniai anak, mendapat hadiah kejutan yang sudah lama diidam-idamkan, dan lain sebagainya, sudah sepantasnya jika kebahagiaan tersebut dibagikan kepada sesama. Kebiasaan berbagi kebahagiaan ini juga dapat dileburkan dalam kehidupan kita sehari-hari.” —Tri Mumpuni,perempuan yang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebagai sumber energi listrik bagi wilayah tertinggal di Indonesia

Tentang Nila Tanzil

Nila Tanzil  adalah seorang pencinta solo traveling. Ia bisa pergi ke mana saja yang diinginkan dan menghabiskan berjam-jam di satu tempat, baik itu di kuil Buddha maupun di bawah pohon di pinggir jalan, untuk sekadar mengamati sekitar, menjumpai orang-orang, atau berbicara dengan masyarakat lokal. Nila menikmati interaksi dan berteman dengan penduduk setempat ke mana pun ia pergi.

Nila telah berkesempatan untuk mengunjungi 34 negara di dunia. Baginya, traveling menjadi akar yang membentuk pribadinya seperti sekarang. Traveling membuatnya lebih toleran terhadap orang lain, dan yang terpenting, mengenal dirinya secara lebih baik.

Tidak hanya itu, Nila terinspirasi ujaran teman-temannya tentang makna traveling yang lebih memuaskan jika bisa sekaligus membantu orang lain. Jadi, untuk menjembatani keinginannya berjalan-jalan dan berbagi, ia menciptakan Travel Sparks, perusahaan sosial yang mengusung semangat travel with cause. Travel Sparks tercipta saat Nila duduk merenung dan menghabiskan berjam-jam di pantai sendirian, melihat ke laut biru, mendengarkan suara ombak, dan memikirkan jenis bisnis yang ingin ia jalankan dalam hidup yang juga dapat membuat perbedaan.

Atas kiprahnya selama ini, Nila telah dianugerahi ragam penghargaan, seperti “10 Iconic Women 2016”, “Forbes Indonesia 10 Inspiring Women 2015”, “Kartini Next Generation 2013” dari Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, dan masih banyak lagi. Pada 2016, Nila juga diakui sebagai salah satu dari “10 EY Entrepreneur of The Year 2016”, penghargaan bergengsi dari Ernst & Young.

Nila akan terus melakukan hal yang disukainya dan pada saat yang sama berusaha memberi dampak positif dalam kehidupan orang lain. Melalui buku ini, ia mengundang pembaca untuk datang dan bergabung dalam petualangan hidup!

Nila dapat dihubungi melalui surel: nilatanzil@hotmail.com, dan dapat diikuti kisahnya pada situswww.nilatanzil.com, serta akun media sosialnya (Twitter & Instagram): @nilatanzil.

Keunggulan Buku

  • Penulis menghabiskan masa mudanya sebagai budak korporasi. Sampai akhirnya ia keluar dari zona nyaman dan mencoba menjadi wirausaha sosial purnawaktu. Nila mendirikan organisasi nirlaba bernama “Taman Bacaan Pelangi”, yang mengupayakan pembangunan perpustakaan untuk anak-anak di daerah terpencil di Indonesia Bagian Timur. Dalam 7 tahun, organisasi ini telah berkembang pesat dan mendirikan 100 perpustakaan di 17 pulau, memberikan manfaat kepada lebih dari 30 ribu anak dan mendistribusikan lebih dari 100 ribu buku.
  • Dalam buku ini, Nila bercerita dengan sangat lepas, hangat, tetapi mampu menggelitik sisi “generous” dalam diri, mengingatkan kita pada tulisan-tulisan Ajahn Bram dan Gobind Vashdev.
  • Buku ini bisa menjadi “pegangan” bagi orang Indonesia yang ingin melembutkan hatinya, terutama di masa saat bencana tengah menimpa saudara-saudara kita di Lombok, Palu, dan Donggala.

Jangan sampai ketinggalan PO, hanya dari tanggal 6-30 November 2018!!!

Cek di https://mizanstore.com/paket_po_the_art_64088#tab-2

#TheArtofGivingBack #Gerakan1000BukuUntukAnakIndonesiaTimur #BentangPustakaxTamanBacaanPelangi #bukuterbaru #bestsellerbook #nilatanzilnotes #inspiringbook #bukuinspiratif #inspiringwomen #inspiringpeople #wanitainspiratif #bukuterlaris #ayobacabuku #ayobaca #bookworm #kutubuku #belibuku #bukubagus #jualbuku #preorderbuku #letsread #gerakanliterasi #gerakanliterasinasional #bookdrive