Sejak awal sebelum terpilih menjadi sekolah mitra program perpustakaan, SDI Metinumba 1 dari Kec.Pulau Ende sudah memberikan kami kemudahan untuk melakukan proses penilaian. Sang kepala sekolah, Bapak Ibrahim adalah orang berinisiatif tinggi yang setelah mendengar kedatangan Taman Bacaan Pelangi di pulau Ende untuk mencari calon mitra sekolah segera bergegas mencari kami ke sekolah-sekolah tetangga demi dapat mendengar lebih banyak tentang program perpustakaan ramah anak yang kami tawarkan. Tanpa perlu berbasa-basi memperkenalkan diri , Pak Im, begitu panggilannya langsung menyatakan kesanggupan sekolah beliau untuk berkomitmen dalam bekerja sama. Saya merasakan antusiasme yang sama datang dari tim pengajar berjumlah 10 guru pada pertemuan ke-2 kami dan bahkan semangat lebih menggebu-gebu lagi dari orang tua murid pada pertemuan ke-3 kami di sekolah. Rasanya kami tidak perlu meyakinkan diri lebih jauh lagi untuk menggandeng SDI Metinumba 1 menjadi salah satu sekolah mitra program perpustakaan ramah anak.

Begitulah sepenggal sejarah mereka menjadi sekolah mitra perpustakaan ke-97 dan angka ini kamai resmikan bersama-sama pada tanggal 12 September 2018. Pagi yang cerah itu, tim kami Nila Tanzil, Ingkan Nasution, Armand W & kami para koordinator cabang Ende berbagi perahu motor bersama Ibu Mas Djuwita dan 3 anggota tim lain dari Dinas Perpustakaan & Kepustakaan Daerah Ende untuk meresmikan 3 perpustakaan sekolah di Pulau Ende. SDI Metinumba adalah pemberhentian pertama kami.

Tarian kupu-kupu persembahan anak-anak kelas 6 SDI Metinumba 1 menyambut kehadiran para tamu undangan.
Para tamu undangan, Kepala Camat Pulau Ende, Perwakilan Dina Perpustakaan & Kepustakaan Daerah Ende serta Pendiri Taman Bacaan Pelangi dan orang tua murid duduk bersama menikmati prosesi peresmian perpustakaan ke-97 Taman Bacaan Pelangi di desa Ndoriwori.

Perayaan pagi itu penuh warna yang meriah. Semua orang di desa Ndoriwori, di mana sekolah berada sudah menunggu dalam pakaian adat Ende lengkap dengan riasan senyum di wajah mereka ketika kami tiba. Kepala Kecamatan Pulau Ende – Usman Husein, Kepala desa-Rasyid Kuri dan Ketua Komite Sekolah – Muh.Perera termasuk orang tua & guru yang menyambut kami. Pidato yang dibuat oleh kepala sekolah diakhiri dengan sambutan yel-yel bersemangat dari para siswa yang dengan manis namun mengherankannya berperilaku sangat baik tanpa banyak pengawasan dari para guru mereka. Anak-anak duduk berjejer dengan sabar di teras sekolah mengikuti proses panjang sambutan , pidato, serta tarian yang dilakukan oleh teman-teman siswa lain yang terpilih mengisi acara hiburan. Di akhir pidato kepala sekolah mereka, mereka bertepuk tangan memberi semangat kepada Bapak Im dan dengan satu panduan dari sang kepala sekolah mereka meneriakkan,”Taman Bacaan Pelangi! YES,YES YES!”

Ternyata, anak-anak SDI Metinumba 1 benar-benar menjaga perilaku mereka demi tidak menurunkan kesempatan mereka memasuki perpustakaan setelah diresmikan. Pikiran lugu mereka berpikir kalau tidak bisa diatur maka tidak bisa masuk. 2 minggu sebelum peresmian tersebut, guru-guru telah mengajarkan dan terus mengingatkan tentang aturan perpustakaan. Baik guru & siswa (terlebih lagi siswas) semua telah berusaha sebaik-baiknya mewujudkan perpustakaan serta peresmian yang meriah. Adalah imbalan bagi semua anak mendapatkan kesempatan untuk menikmati perpustakaan dan semua buku yang disediakan. Mereka mengambil dan membaca buku mereka dengan bergiliran dan tanpa banyak keributan duduk manis di sudut-sudut perpustakaan menikmati bacaan. Kekompakan di dalam perpustakaan berimbang dengan suasana kekeluargaan di luar antara orang tua & tamu yang dengan santai menari di bawah tenda. Salam YES! YES! YES! Layaknya juga diberikan kepada seantero warga SDI Metinumba 1 yang telah berbagi perayaan yang luar biasa. SDI METINUMBA 1 & Taman Bacaan Pelangi? YES! YES! YES!

Serah terima papan nama perpustakaan SDI Metinumba 1 antara Nila Tanzil & kepala sekolah, Bapak Ibrahim sebagai simbol penyerahan tanggung jawab bersama pengembangan perpustakaan ramah anak.
Muka-muka bahagia para siswa yang mulai hari iru sudah bisa dengan leluasa menikmati warna-warni perpustakaan lengkap dengan ratusan cerita di dalamnya.
Anak-anak sudah sibuk dengan buku-buku bacaan, para orang dewasa sibuk menari-nari dengan selendang ikat Ende.