Kabupaten Ende adalah salah satu kabupaten terbesar di Pulau Flores. Kabupaten ini terkenal dengan sifat toleransi antar penduduknya. Masyarakat dari berbagai latar belakang suku dan agama hidup saling berdampingan dan harmonis. Bahkan dalam acara pawai budaya untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia, siswa-siswi di Ende menggunakan berbagai macam baju daerah. Pemerintah kota Ende selalu mengingatkan warganya pentingnya menjaga toleransi.

Siswa-siswi SD di Ende memakai baju daerah dalam pawai budaya menyambut hari Kemerdekaan

 

Pawai budaya di kabupaten Ende

Dan rencananya mulai tahun ini, perpustakaan Taman Bacaan Pelangi akan memulai program pengembangan perpustakaan ramah anak di kabupaten Ende. Mulai di bulan Agustus, Taman Bacaan Pelangi mulai mengunjungi sekolah-sekolah yang direkomendasikan oleh Dinas Pendidikan dan UPTD kabupaten Ende. Rencananya, sekolah-sekolah yang diajak bekerja sama dalam program perpustakaan ramah anak di kabupaten Ende adalah sekolah-sekolah yang terletak di empat kecamatan yaitu kecamatan Ende Tengah, Ende Utara, Ende Timur dan Ende Selatan.

Sebelum mengunjungi sekolah, tim dari Taman Bacaan Pelangi bertemu dengan kepala dinas pendidikan kabupaten Ende, Bapak Petrus Guidono yang lebih akrab dipanggil Pak Pietno. Taman Bacaan Pelangi menyampaikan rencana program pengembangan perpustakaan di kabupaten Ende sebagai upaya meningkatkan minat baca anak-anak di Indonesia Timur.

“Bagus, bagus sekali itu…. memang kita harus meningkatkan minat baca anak-anak, termasuk dengan pentingnya gerakan literasi sekolah, dan juga program jam kunjung perpustakaan, biar mereka semakin senang membaca buku”, kata Pak Pietno mendukung program kami. Dukungan dari Pak Pietno tentu saja meningkatkan semangat tim Taman Bacaan Pelangi.

Sekolah-sekolah di kabupaten Ende ini sangat menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi. Misalnya, kita bisa menjumpai guru beragama Kristen dan Katolik mengajar di sekolah yang murid-muridnya semuanya beragama Muslim. Sebaliknya, kita juga bisa dengan mudah menjumpai guru Muslim mengajar di SDK, yang semua muridnya beragama Nasrani. Semangat toleransi inilah, yang mungkin menjadi alasan kenapa pada saat presiden pertama Indonesia, Soekarno, merumuskan dasar-dasar Pancasila dari Kabupaten Ende ini. Selain itu terdapat lapangan Pancasila di kabupaten Ende yang penampilan semakin meriah dengan warna merah putih ketika akan menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada bulan Agustus ini.

Sosialisasi perpustakaan ramah anak di Ende berjalan sejak awal bulan Agustus. Sosialisasi ini berjalan dengan lancar, guru-guru sangat bersemangat ketika tim Taman Bacaan Pelangi menyampaikan akan akan ada program pengembangan perpustakaan ramah anak di kabupaten ini.

Kak Dewi dari Taman Bacaan Pelangi sedang sosialisasi perpustakaan ramah anak di salah satu SD di Ende

 

Kak Riri dari Taman Bacaan Pelangi selesai menyampaikan sosialisasi perpustakaan ramah anak kepada salah satu kepala sekolah dan salah satu perwakilan UPTD

Mereka menyampaikan rasa terimakasih karena sebelumnya belum ada perpustakaan ramah anak di kabupaten Ende. Tim Taman Bacaan Pelangi sangat senang sekali dengan semua dukungan sekolah, dinas pendidikan, UPTD dan dinas perpustakaan atas program pengembangan perpustakaan ramah anak. Semoga perpustakaan ramah anak segera terwujud di Kabupaten Ende.

Ende, 10 Agustus 2017

Adhimas Wijaya