SDI Wae Moto terletak di Desa Compangliangndara, Kec. Mbeliling, Kab. Manggarai Barat, NTT. Memang letaknya tak jauh dari ruas jalan Trans Flores, namun akses jalan yang berbatu sepanjang sekitar 5 km membuat sekolah ini menjadi salah satu sekolah dengan akses menantang di antara sejumlah sekolah penerima manfaat program pengembangan perpustakaan kerja sama dengan Room to Read.

Menuju Sekolah

Pagi hari di Hari Jumat, 24 Feb 2017 lalu, perpustakaan di SDI Wae Moto diresmikan, dan menjadi perpustakaan ke-50 Taman Bacaan Pelangi. Tim Taman Bacaan Pelangi disambut dengan barisan anak-anak yang membuat pagar betis dari lapangan sekolah menuju lokasi diadakannya acara peresmian.

 

Barisan Anak-Anak

 

Sedangkan para tetua menyerahkan seekor ayam saat menerima tim TBP. Tim dari Taman Bacaan Pelangi, yang saat itu juga ditemani @motulz, diajak menuju tenda dengan iringan nyanyian bahasa setempat. Terasa sakral sekali acara penyambutan tersebut.

Ayam Putih Diterima

Dengan dipandu salah satu orang tua siswa yang bertugas sebagai MC, acara berjalan dengan sambutan yang disampaikan oleh Kepala Sekolah, Kepala Desa yang berterima kasih atas bantuan yang diberikan dalam bentuk buku, rak, bahan renovasi, dan pelatihan bagi para guru di SDI Wae Moto.

Pita dipotong, dan semua dipersilakan masuk dan menikmati buku-buku dan gambar anak-anak yang terpajang di perpustakaan. Ketika anak dipersilakan masuk, terlihat antusiasme di wajah mereka dalam memilih buku dan membaca buku di ruangan bercat hijau dan kuning tersebut.

Salah Satu Tetua Adat Membantu Siswa

Setelah menyantap makan siang yang telah disiapkan oleh orang tua siswa dan para guru perempuan, anak-anak dipersilakan mengikuti sesi menggambar bersama kak Motulz.

Anak-anak dibagikan satu lembar kertas A4 polos dan krayon warna dan dipersilakan menggambar apa pun yang mereka suka. Hal menarik terjadi saat sesi ini. Banyak jenis gambar yang dihasilkan anak-anak ini, beberapa menggambar bunga, hewan, bahkan gambar yang ada di dinding perpustakaan. Ketika diminta menjelaskan gambar yang mereka buat, mereka dengan antusias mendeskripsikannya.

Serius Menggambar

Pada sesi ini kita sama-sama belajar bahwa dalam menggambar, yang anak-anak tuangkan dalam hasil karya mereka adalah interpretasi mereka terhadap realita yang mereka temui. Tidak ada yang benar maupun salah dalam interpretasi tersebut. Ketika mereka diberi kebebasan untuk berkarya, hasilnya bisa di luar dugaan.

Memamerkan Gambar

Saya pribadi terkejut dengan apa yang mereka buat, karena banyak di antara mereka yang membuat gambar dengan cerita menarik yang menyertainya.

Semoga sesi singkat bersama Kak Motulz kali ini dapat memberikan kekuatan baru bagi mereka untuk tetap percaya pada kemampuan diri mereka. Dan semoga buku-buku yang ada di perpustakaan baru mereka ini dapat memperluas cakrawala mereka.

Selamat berkarya! 🙂

 

 

Mahrita