Tomara merupakan salah satu pulau kecil dalam gugusan Pulau Bacan, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Kurang lebih 1000 penduduk menghuni pulau yang kaya akan pala, cengkeh, dan kopra ini. Anak-anak mengisi hari-hari mereka dengan sekolah dan bermain di jembatan. Ada yang memancing ikan untuk mereka makan di rumah. Ada juga yang mandi di laut bersama dengan teman-teman yang lain.

image[2]

image[1]

Hari pertama saya ke Tomara disambut oleh angin dan hujan. Naik longboat sekitar dua jam diiringi angin dan hujan deras membuat saya menggigil selama di perjalanan. Untuk pertama kali saya naik longboat lagi setelah empat tahun berlalu. Dulu saya sering naik longboat ketika berada di Papua.

image[7]

Saya berpikir akan memasuki musim hujan. Saya sempat khawatir dengan hujan yang mungkin akan menghalangi kegiatan saya selama di Tomara bersama dengan anak-anak. Untungnya, selama kurang lebih tujuh hari di Tomara hujan hanya turun sekali, yaitu ketika saya datang. Kalau mama piara saya bilang itu hujan berkat. Amin..

Keesokan harinya saya duduk bersama dan diskusi dengan kepala sekolah SDN Tomara. Jadi, perpustakaan Taman Bacaan Pelangi yang selama ini ada di kantor desa akan kami pindahkan ke sekolah. Diluar dugaan saya, kepala sekolah SDN Tomara, Pak Udin menyambut rencana ini dengan senang hati. Beliau bahkan mendonasikan empat buah papan untuk dijadikan rak buku tambahan.

12291699_913843648697812_2243689476128770451_o

Bersama-sama kami merancangkan kegiatan pemindahaan perpustakaan ini. Mulai dari meembersihkan perpustakaan sekolah yang masih penuh dengan barang-barang lama, membeli cat, memindahkan buku-buku dan rak sampai mengecat ulang ruangan perpustakaan.

12265720_913843395364504_8850110444175486815_o

Guru-guru dan murid-murid bekerja sama selama kegiatan ini. Hal ini menjadi semakin memudahkan pekerjaan kami. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan perpindahan ini juga semakin cepat karena dikerjakan oleh banyak tangan.

12291223_913843575364486_1504176507921391833_o

12307368_913843188697858_7992463072140452063_o

Anak-anak sangat antusias ketika mendapati ruangan perpustakaan mereka sudah dengan warna yang baru. Kegembiraan juga terpancar dari wajah mereka ketika melihat koleksi buku cerita mereka. Ada yang sampai berkelahi untuk memperebutkan buku cerita kesayangan mereka.

12309978_913843622031148_6587805512875997321_o

Melihat itu saya menjadi semakin bersemangat. Kesenangan mereka ketika melihat gambar dan membaca buku cerita menulari saya. Pemandangan ini menjadi energi baru untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan bersama mereka di masa mendatang.

Saya sangat berterima kasih kepada keluarga piara saya yang tidak pernah membiarkan saya kelaparan. Mama piara saya bahkan memberikan sandal jepit baru untuk saya. Untuk papa piara yang dengan gagah mengemudikan mesin jonson, mengail, dan membawa kami piknik ke pantai sebelah. 

Beberapa hari yang saya lewatkan di Tomara merupakan hari terbaik dalam hidup saya. Saya berjanji akan kembali lagi. Selain karena beberapa kali saya ditanyai terus oleh nenek-nenek dan anak-anak di sana kapan akan kembali lagi. Iya, mereka menjadi alasan saya untuk berjanji akan kembali lagi.

Sebelum saya pulang dari Tomara, kami sepakat untuk piknik ke air terjun terdekat. Walaupun sempat salah jalan, kami bisa bersenang-senang di air terjun. Senangnya! 

Oh iya, tolong percayai saya bahwa saya melihat lumba-lumba beraksi ketika dalam perjalanan pulang dari Tomara. Walaupun tidak ada dokumentasi, saya masih menyimpan kenangan anak lumba-lumba itu di dalam memori saya baik-baik. Hehe…

Anak-anak Tomara kini sudah bisa menikmati pelangi baru di desa mereka. Pelangi yang memberikan warna-warni yang menyenangkan dan menyejukkan sanubari. Pelangi yang hadir melalui perpustakaan dan buku-buku cerita.

image[6]

Selamat membaca ya adik-adik!

Monik
Tomara, November 2015